Eks Menteri Keuangan Dipanggil KPK, Kasusnya?
Eks Menteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo, dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi e-KTP.
Juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan pemanggilan Agus Martowardojo ialah sebagai saksi untuk tersangka Markus Nari dalam perkara dugaan korupsi e-KTP.
"Dipanggil sebagai saksi untuk MN (Markus Nari)," ujarnya di Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Tidak hanya Agus, KPK juga memanggil Anggota DPR Fraksi Golkar, Ahmadi Noor Supit dengan tersangka Markus.
Baca Juga: Baru Menjabat, Plt Dirut PLN Kini Diperiksa KPK
Diketahui, Markus ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2017. Saat itu, dia dijerat KPK dengan 2 sangkaan yaitu terkait kasus korupsi proyek e-KTP dan terkait dugaan merintangi penyidikan. Atas 2 sangkaan itu, KPK tengah mempertimbangkan untuk menggabungkannya dalam 1 berkas.
Dalam kasus dugaan korupsi, Markus diduga menerima uang untuk memuluskan pembahasan anggaran perpanjangan proyek pada tahun anggaran 2013. KPK menduga Markus menerima Rp4 miliar yang diserahkan oleh eks Pejabat Kemendagri, Sugiharto, yang kini menjadi terpidana kasus e-KTP.
Selain itu, nama Markus juga muncul dalam putusan Andi Narogong, yang juga kini telah menjadi terpidana kasus korupsi e-KTP. Markus disebut menerima duit haram dari proyek e-KTP senilai USD 400 ribu.
(责任编辑:热点)
FOTO: Kilau Gedung Tinggi Hong Kong dari Sudut yang Tak Biasa
Jangan Salah Pilih, Ini Cara Membedakan Kurma Asli dan Palsu
Jokowi Enggan Komentar Terkait Penentuan Capres
TPN Ganjar Presiden Umumkan Wakil Ketua Baru, Terdiri dari Unsur Partai hingga Tokoh Buruh
Pesan Kapolri Hadapi Pemilu 2024: Siapapun Presidennya, Tugas TNI
- Rawan Kontaminasi, IDAI Tak Rekomendasikan Pemberian ASI Bubuk
- Gubernur BI Dorong Transformasi IsDB Demi Arsitektur Keuangan Global yang Lebih Inklusif
- Kejati Terima Berkas Kasus Penghinaan Presiden
- Bantu Bayi Castiel Sembuh dari Tumor Hati dengan Donasi di Berbuatbaik
- Bareskrim Gelar Perkara Kasus TPPU Panji Gumilang Hari Ini, 147 Rekening Panji
- Mendagri Ultimatum Kepala Daerah untuk Dukung Program 3 Juta Rumah, Tidak Boleh Ditawar Lagi!
- Keajaiban Sujud dan Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan Otak
- Cara Efektif Hilangkan Perut Buncit 'Bapack
-
7 Barang Ini Tak Boleh Disimpan di Atas Kulkas, Apa Saja?
Daftar Isi Barang yang tidak boleh disimpan di atas kulkas ...[详细]
-
Serbu! Kereta Cepat Whoosh Tebar Diskon Dalam Rangka HUT KCIC, Cuma 150 Ribu Sekali Jalan
JAKARTA, DISWAY.ID- Setelah resmi menetapkan tiket berbayar usai Whoosh Experience Program berkahir, ...[详细]
-
Minuman Ini Tak Boleh Dikonsumsi saat Buka Puasa, Kopi Masuk Enggak?
Daftar Isi Minuman yang tidak boleh dikonsumsi saat buka puasa ...[详细]
-
FOTO: Gemerlap Cahaya dan Spiritual Hiasi Bulan Ramadan di Dubai
Jakarta, CNN Indonesia-- Bulan Ramadan di Dubai, Uni Emirat Arab memberikan suasa ...[详细]
-
KPK Minta MK Perketat Aturan Remisi
Warta Ekonomi, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan putusan Mahkamah Konstitusi yang ti ...[详细]
-
Mendagri Harap Polri Aktif Petakan Potensi Konflik Pemilu 2024
JAKARTA, DISWAY.ID--Menteri Dalam Negeri (Mendagri) TitoKarnavian mengatakan aparat Kepolisian Negar ...[详细]
-
Kapan Malam Nuzulul Qur'an 2025?
Daftar Isi Kapan Malam Nuzulul Qur'an 2025? ...[详细]
-
Warta Ekonomi, Medan - Kota Medan dinilai sebagai kota besar yang paling rawan dengan korupsi serta ...[详细]
-
Anies Baswedan Santai Tanggapi Ucapan Jokowi 'Presiden Boleh Kampanye dan Memihak'
JAKARTA, DISWAY.ID --Ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Presiden boleh kampanye dan memihak m ...[详细]
-
KLHK Sikat Oknum Penyelundup Opsetan Satwa Dilindungi
Warta Ekonomi, Yogyakarta - Balai Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup d ...[详细]
- Babak Baru! Anwar Usman Gugat Suhartoyo ke PTUN, Minta Tetap Jadi Ketua MK
- KPK Segel Ruang Kerja Wali Kota Blitar
- Cerita Mahfud MD Pakai Baju Putih 5 Tahun Lalu yang Gagal karena Ditikung Ma'ruf Amin
- TPN Ganjar Presiden Umumkan Wakil Ketua Baru, Terdiri dari Unsur Partai hingga Tokoh Buruh
- 5 Cara Menghilangkan Karang Gigi Secara Alami, Bersih Anti Mahal
- Mentan SYL Tiba di Jakarta, NasDem: Lebih Cepat, Lebih Baik
- Kemenkes Ungkap Sunat Perempuan Masih Marak Terjadi di Indonesia