Sebuah museumdi kota Marseille, Prancis selatan, mengundang pengunjung untuk menemukan hubungan Eropa dengan gaya hidup naturis dalam pameran di museum. Pengunjung bisa menjelajahi lorong-lorong museum dalam keadaan telanjang.

Ya, kamu tidak salah baca. Pengunjung bisa datang ke Museum Peradaban Eropa dan Mediterania (Mucem) dengan tanpa mengenakan pakaian sehelai benang pun alias telanjang. Tapi, pengunjung tetap diminta memakai sepatu.

Naturis atau juga bisa disebut Nudis merupakan gaya hidup dari gerakan budaya yang memposisikan diri telanjang di rumah maupun tempat umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guegnolle berjalan mengelilingi museum untuk melakukan sesuatu yang berbeda ketika merayakan ulang tahunnya. Dia dan suaminya, Matthieu, termasuk di antara 80 pengunjung museum lainnya dalam berbagai kondisi telanjang, menikmati koleksi di Mucem.

Para pengunjung lain juga, termasuk sepasang suami istri dari Inggris, Kieren Parker-Hall (28) dan Xander Parry (30(, yang mengagumi sikap bebas terhadap ketelanjangan yang ditampilkan di museum tersebut.

Parker-Hall dan Parry mengatakan kepada AFP bahwa mereka menikmati fotografi yang "fantastis", termasuk potret hitam-putih telanjang Christiane Lecocq, seorang pelopor naturisme Prancis yang meninggal pada usia 103 tahun.

Menemukan sejarah naturisme saat telanjang adalah kesempatan sekali seumur hidup bagi kedua warga Inggris itu, terutama karena mereka mengatakan praktik tersebut tidak diterima secara luas di negara asal mereka.

"Tidak banyak hal naturis di Inggris," kata Parker-Hall, 28 tahun. "Di Inggris tidak benar-benar diterima," ucap Parry.

Mucem menggambarkan Prancis sebagai tujuan wisata terkemuka di dunia bagi mereka yang suka telanjang di luar ruangan. Kelompok naturis pertama Prancis muncul di wilayah tenggara Provence pada tahun 1930 sebelum menyebar ke seluruh negeri.

Kota pelabuhan selatan, Marseille, telah lama dianggap sebagai "benteng naturisme" di Prancis, karena memiliki beberapa area pusat khusus naturis.