Istana Sambut Hangat Pesan Paus Leo XIV Robert Prevost, Sejalan dengan Sila Kedua Pancasila

发布时间：2025-05-23 18:31:00 来源：quickq加速器官方网站 作者：时尚

JAKARTA,quickq苹果下载 DISWAY.ID –Istana Kepresidenan menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV, Robert Francis Prevost, sebagai pemimpin tertinggi baru umat Katolik sedunia. 

Melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, pemerintah menyoroti pesan perdamaian dan keadilan sosial yang disampaikan Paus Leo dalam pidato perdananya.

Nilai-nilai tersebut dinilai sejalan dengan sila kedua Pancasila, yakni “Kemanusiaan yang adil dan beradab,” yang menjadi salah satu fondasi utama dalam kehidupan berbangsa di Indonesia.

BACA JUGA:Menag Beri Selamat Terpilihnya Paus Leo XIV, Apresiasi Pesan Damai Sejahtera

"Kalau boleh saya mewakili presiden, mewakili pemerintah tentunya kita mengucapkan selamat atas terpilihnya Paus Leo ke-14 untuk menggantikan Paus Franciskus yang wafat beberapa waktu yang lalu," kata Prasetyo Hadi kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 9 Mei 2025.

Politikus Partai Gerindra ini menyoroti pesan yang disampaikan oleh Paus Leo saat terpilih menjadi pemimpin tertinggi umat Katolik.

"Salah satu yang menurut saya menjadi penting terhadap terpilihnya Paus Leo adalah pesan beliau, yaitu tentang perdamaian dan keadilan sosial," kata Prasetyo Hadi.

BACA JUGA:Dari Chicago ke Vatikan! Robert Prevost Jadi Paus Leo XIV Pertama dari AS, Trump Happy

Ia menilai pesan Paus Leo XIV tersebut sebagaimana nilai sila kedua Pancasila.

"Nah kita sebagai orang Indonesia mesti tidak boleh tidak hafal, tidak boleh tidak menghayati sila kedua dari Pancasila kita," tuturnya.

BACA JUGA:Pesan Pertama Paus Leo XIV yang Terpilih Menjadi Pemimpin Baru Gereja Katolik Seluruh Dunia

Sebagai informasi, Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat (AS) terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik baru menggantikan Paus Fransiskus yang tutup usia pada 21 April lalu.

Ia memilih nama kepausan dengan Paus Leo XIV. Kardinal Prevost terpilih setelah proses konklaf atau pemilihan paus baru berlangsung tiga putaran.

相关文章