Buka Tabir Tewasnya Wartawan Yusuf, TPF Temui Penyidik
Untuk mendapatkan informasi yang benar dan kepastian terkait kasus meninggalnya wartawan Muhamad Yusuf, Tim Pencarian Fakta PWI bertemu Penyidik Polres Kota Baru, Suria Miftah Irawan, didampingi para tim penyidik, Senin (9/7/2018).
Sekretaris TPF yang juga sekretaris Dewan kehormatan PWI Pusat, Wina Armada, menuturkan, kehadiran mereka rencananya bertemu Kapolres Kotabaru untuk mendapatkan informasi yang akurat berkenaan dengan kasus kematian wartawan M. Yusuf. Akan tetapi, diwakili Kasat Reskrim Suria Miftah Irawan.
"Kami hanya mendalami prosedur yang dilakukan, apakah telah sesuai dengan MoU antara Polri dan Dewan Pers atau tidak," terang Wina dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (9/7/2018).
Ditempat yang sama, anggota Tim TPF, Firdaus, menjelaskan, untuk mengungkap fakta kasus Yusuf yang dijebloskan ke penjara setelah menulis kisruh sengketa perebutan lahan di antara PT Multi Sarana Agro Mandiri (MSAM) dan warga Pulau Laut, perlu kehati-hatian dan akuraditas informasi agar tidak bias.
Usai pertemuan dengan penyidik di Polres Kotabaru, TPF bertemu dengan istri almarhum M. Yusuf, Arvaidah.
"Dari pertemuan dengan istri almarhum Yusuf, kami mendapat informasi dari mulai pemberitaan, proses pemanggilan, hingga meninggalnya almahum Yusuf," terang Firdaus.
Menurut Firdaus, untuk menindaklanjuti pencarian informasi yang akurat, rencananya TPF akan menemui pihak PT SAM, PT Silo, Kejaksaan, Lapas, dan pihak-pihak terkait.
Muhammad Yusuf, 43 tahun, wartawan yang meninggal di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kotabaru pada Minggu 10 Juni lalu, masih menyisahkan pertanyaan bagi kalangan pers. Yusuf disangkakan Pasal 45A UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik.
下一篇:Tak Cuma Daging, 6 Jenis Sayuran Ini Ternyata Tinggi Zat Besi
相关文章:
- 5 Taman di Jakarta Akan Buka 24 Jam, Warga Bisa Nongkrong dan Rekreasi
- Arab Saudi Kini Tawarkan Kapal Pesiar Mewah Tanpa Alkohol
- Saham Bank Terkerek Turunnya BI Rate, Investor Optimistis
- Jarang Jatuh Korban, Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat?
- Penumpukan Lendir di Paru
- “不哭男主”有仙草大学要上,你有你的美国TOP123摄影院校要选!
- Menparekraf Sandiaga Berniat Ajak Elon Musk Keliling Wisata Bali
- Banyak yang Ludes Terjual, Ini Cara Pre
- Menjaga Harmoni Perbedaan, Termasuk Saat Ada yang Pindah Agama
- 国外留学影视需要做哪些准备?
相关推荐:
- Pakar Ungkap Risiko Bahaya Memangku Anak dalam Penerbangan
- Masya Allah! DKI Gelontorkan Rp185 M Buat 8.800 Lubang Makam Covid
- Presiden Prabowo akan Copot Pejabat yang Persulit Regulasi di Sektor Energi
- Jarang Jatuh Korban, Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat?
- Senator Dukung Langkah Anies Jadikan Pulau Reklamasi Sebagai Ruang Publik Terbuka
- Berusia 119 Tahun, Mbah Harun Jadi Jamaah Haji Tertua Indonesia, Alhamdulillah Sudah Tiba di Madinah
- 东京艺术大学申请条件及入学要求
- Bunga Kredit Masih Tinggi, Bos BI Desak Bank Turunkan Suku Bunga
- Survei #KaburAjaDulu: Mayoritas Gen Z Ingin Pindah ke Luar Negeri
- Banyak yang Ludes Terjual, Ini Cara Pre
- Besok, SYL Diperiksa Dugaan Pemerasan oleh Firli Bahuri
- Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Merupakan Kerabat Dekat
- MK Bentuk MKMK Terkait Dugaan Pelanggaran Kode Etik Hakim Konstitusi
- Apa Itu Bilik Asmara di Penjara? Legalkah di Indonesia?
- Carstensz Pyramid, World Seven Summits hingga Jalur Pendakian Tersulit
- Pengajuan Perlindungan SYL ke LPSK Ditolak
- Inilah Tips Mengantisipasi Paham Radikal
- Bolehkah Makan di Depan Orang yang Berpuasa? Ini Hukumnya
- KPK Diminta Selidiki Proyek Dana Otsus Aceh Barat
- Wisata Air Terjun Tumpak Sewu dan Grojogan Sewu Ditutup Sementara