会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 UMKM Perempuan Hadapi Tantangan Besar dalam Akses Pembiayaan, Ini Solusinya!

UMKM Perempuan Hadapi Tantangan Besar dalam Akses Pembiayaan, Ini Solusinya

时间:2025-05-31 22:07:03 来源:quickq加速器官方网站 作者:焦点 阅读:630次
Warta Ekonomi,quickq会员怎么买 Jakarta -

Kolaborasi antara pemerintah dan lembaga pembiayaan dalam memperluas akses permodalan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya yang dipimpin oleh perempuan sangat penting.

Hal tersebut ditekankan Sekretaris Kementerian (Sesmen) UMKM, Arif Rahman Hakim, dalam kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI), yang tahun ini berfokus pada pemberian bantuan modal kepada pelaku usaha perempuan, di Jakarta beberapa waktu lalu.

UMKM Perempuan Hadapi Tantangan Besar dalam Akses Pembiayaan, Ini Solusinya

UMKM Perempuan Hadapi Tantangan Besar dalam Akses Pembiayaan, Ini Solusinya

Baca Juga: Kementerian UMKM-Kemenekraf Sinergi Dukung UMKM Kreatif Naik Kelas

UMKM Perempuan Hadapi Tantangan Besar dalam Akses Pembiayaan, Ini Solusinya

Arif mengatakan 64,5 persen pengusaha UMKM adalah perempuan. “Ini membuktikan bahwa perempuan adalah fondasi penting dalam perekonomian nasional,” ucapnya, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Jumat (30/5).

UMKM Perempuan Hadapi Tantangan Besar dalam Akses Pembiayaan, Ini Solusinya

Untuk itu, ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PPLIPI atas konsistensinya dalam mendukung pelaku usaha perempuan. 

“Kami mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi dalam menjadikan pemberdayaan UMKM, khususnya yang dipimpin perempuan, sebagai jalan utama menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya.

Meski demikian, Arif mengakui bahwa pengusaha UMKM perempuan masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal akses pembiayaan. Berdasarkan data SSKI-BI pada April 2025, tercatat hanya 18,85 persen pengusaha UMKM yang telah mendapatkan pembiayaan formal, dengan total pembiayaan sekitar Rp1.496,44 triliun. 

Salah satu kendala utama, katanya, belum memadainya pelaporan keuangan, di mana 92,26 persen UMKM belum memiliki laporan yang sesuai standar sebagaimana Data SIDT Kementerian UMKM.

“Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian UMKM terus memperluas berbagai skema pembiayaan alternatif melalui program-program strategis seperti Program BISLAF (Pendampingan Akses Pembiayaan dan Investasi Usaha Kecil), Sistem Pembiayaan Rantai Pasok Terintegrasi,” katanya.

Selain itu masih terdapat beberapa program di antaranya Layanan Konsultasi Pajak UMK, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset (KIK-EBA), Pembiayaan berbasis Ekosistem Klaster, serta Program Entrepreneur Goes to IPO.

Halaman Berikutnya

Halaman:

  • 1
  • 2

(责任编辑:娱乐)

相关内容
  • Ternyata Singkong Itu Bukan Asli Indonesia
  • 6 Orang Tersangka Kasus Korupsi Graha Telkom Sigma Langsung Ditahan Kejagung
  • 最新全球服装设计专业大学排名推送!
  • Proses Hukum David Terlalu Lama, Keluarga Korban: Jangan Salahkan Banyak Asumsi Liar
  • 3 Cara Menyimpan Tempe di Kulkas agar Tahan Lama Hingga 2 Minggu
  • 波士顿学院和波士顿大学的区别
  • Bagi Dividen 52% dari Laba, Emiten Tambang Bauksit CITA Kucurkan Rp1,29 Triliun ke Investor
  • PropVaganza 2025 by Rumah123, Hadirkan Pilihan Hunian Lengkap, #RumahUntukSemua
推荐内容
  • Kapan Hari Guru Nasional 2024? Cek Jadwalnya di Sini
  • 海外留学必备技能盘点,学习、生活双管齐下!
  • Bagi Dividen 52% dari Laba, Emiten Tambang Bauksit CITA Kucurkan Rp1,29 Triliun ke Investor
  • Berkas Perkara P21, Bos KSP Indosurya Segera Disidang
  • Wahai Para Dosen, Anggaran Tukin 2025 Belum Ada
  • 最新全球服装设计专业大学排名推送!