Maxim dan InDrive Diperintahkan Hentikan Operasi di Malaysia Mulai 24 Juli 2025
Melalui Agensi Pengangkutan Awam Darat (APAD), Pemerintah Malaysia resmi memerintahkan dua platform transportasi online asal Rusia, InDrive dan Maxim, agar menghentikan seluruh aktivitas operasional mereka di Negeri Jiran.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, dan berlaku efektif mulai 24 Juli 2025.
"Mulai 24 Juli, InDrive dan Maxim harus menutup operasi mereka di negara ini,” ujar Anthony Loke, sebagaimana dikutip media The Starpada 9 Mei lalu.
Ia juga menyampaikan bahwa meskipun kedua perusahaan tersebut diperbolehkan untuk mengajukan banding, namun keputusan final tetap berada di bawah kewenangannya.
"Kedua perusahaan e-hailing itu dapat mengajukan banding, namun keputusan akhir tetap di tangan saya,” tegasnya.
Langkah tegas ini diambil usai adanya desakan dari Asosiasi Pengemudi E-hailing Malaysia (PENGHANTAR), yang pada 5 Mei 2025 mengajukan protes resmi kepada Kementerian Transportasi.
PENGHANTAR menuduh InDrive dan juga Maxim beroperasi tanpa izin resmi dan melanggar sejumlah ketentuan hukum yang berlaku di Malaysia.
Media New Straits Times melaporkan bahwa asosiasi tersebut menyebut InDrive dan Maxim tidak memenuhi ketentuan dalam Undang-Undang Angkutan Darat 2010 (Pasal 715), termasuk dugaan penggunaan pengemudi yang tidak memiliki lisensi Public Service Vehicle (PSV), tidak tersedianya perlindungan asuransi bagi penumpang, hingga abainya perusahaan terhadap kewajiban inspeksi kendaraan secara berkala.
Menteri Anthony Loke menegaskan bahwa keselamatan publik menjadi prioritas, dan seluruh penyedia layanan e-hailing harus tunduk pada regulasi yang berlaku. Ia menyampaikan bahwa pemerintah akan bersikap adil terhadap semua pelaku industri, tanpa kecuali.
Di tengah padatnya persaingan layanan e-hailing di Malaysia, hanya sedikit yang benar-benar mampu bertahan.
Meski sejumlah aplikasi lokal dan regional turut bermain, dari AirAsia Ride hingga MyCar dan EzCab, kekuatan pasar tetap berpusat pada satu nama, yaitu Grab, yang kini mendominasi Asia Tenggara. Grab menguasai sekitar 70% pangsa pasar kawasan pada 2024 (Tech in Asia).
Dengan skala operasional yang masif dan jaringan ekosistem yang luas, dominasi Grab membuat persaingan menjadi medan yang semakin berat bagi pemain lain.
(责任编辑:百科)
- ·FOTO: Gemasnya Rumah Sakit Teddy Bear, Tak Ada Lagi Takut Berobat
- ·Momen Tak Terlupakan! KWI Kenang Kunjungan Terakhir Paus Fransiskus ke Indonesia Setahun Lalu
- ·PSBB Total, Bakal Ada Aturan Ketat Soal SIKM?
- ·Dari Bekasi ke Tokyo, UMKM Diary Unggul Lewat Strategi Digital
- ·Mengapa Ibu Hamil Butuh Asupan Asam Folat?
- ·Anies: Jangan Keluar Rumah Bila Tidak Terpaksa!
- ·顶尖俄罗斯建筑学院名校推荐
- ·2025建筑学全球大学排名汇总
- ·Berlaku 2025, Ini Daftar Lengkap Penyakit Ditanggung dan Tidak Oleh BPJS Kesehatan
- ·Perhatian, Begini Kondisi Cuaca Jabodetabek Sabtu 5 September
- ·Dinilai Terlalu Seksual, Iklan Calvin Klein FKA Twigs Dilarang Beredar
- ·2025全球大学建筑专业排名榜单!
- ·Hari Bumi 2025, 8 dari 10 Orang Indonesia Peduli Perubahan Iklim
- ·出国留学摄影专业,该如何制作作品集?
- ·Raffi Ahmad Ikut Dipanggil Prabowo ke Kertanegara, Ini Tugas yang Bakal Diemban
- ·Anies Tarik Rem Darurat, Usul Demokrat: Matikan Lampu saat Malam
- ·Cara Batalkan Ikut Bukber yang Sopan Agar Teman Tidak Kecewa dan Marah
- ·学室内设计去哪个国家留学好?
- ·Alasan Lonjakan Covid
- ·Apakah Orang yang Mudik Boleh Tidak Berpuasa Ramadhan?