Diancam Tarif 10 Persen oleh Donald Trump, China Lebih Inginkan Kerja Sama

探索 2025-06-09 19:02:00 8711
Warta Ekonomi,quickq在苹果手机怎么安装 Jakarta -

Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas setelah presiden terpilih AS, Donald Trump, mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap semua impor dari China. Ancaman ini disebut akan mulai berlaku pada 20 Januari 2025,yaitu saat Trump resmi menjabat. 

Menanggapi hal tersebut, Kedutaan Besar China di Washington menyebut bahwa tidak ada pihak yang akan memenangkan perang dagang.

Diancam Tarif 10 Persen oleh Donald Trump, China Lebih Inginkan Kerja Sama

Diancam Tarif 10 Persen oleh Donald Trump, China Lebih Inginkan Kerja Sama

“China percaya bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara saling menguntungkan,” ujar Liu Pengyu, Juru Bicara Kedubes China, dikutip oleh Reuters pada Selasa (26/11/2024). Liu menegaskan, “Tidak seorang pun akan memenangkan perang dagang atau perang tarif.”

Diancam Tarif 10 Persen oleh Donald Trump, China Lebih Inginkan Kerja Sama

Ancaman tarif tambahan dari Trump ini terkait dengan tuntutan agar China menghentikan aliran obat-obatan terlarang, khususnya fentanil, ke AS. 

Diancam Tarif 10 Persen oleh Donald Trump, China Lebih Inginkan Kerja Sama

Mengenai hal itu, Liu menjelaskan bahwa China telah mengambil langkah-langkah untuk memerangi perdagangan narkoba, khususnya setelah pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping pada tahun lalu.

“China telah memberitahu AS tentang kemajuan yang dicapai dalam operasi penegakan hukum terhadap narkotika di Amerika,” papar Liu. Ia juga menegaskan bahwa rumor mengenai China sengaja membiarkan prekursor fentanil mengalir ke AS tidaklah benar.

Baca Juga: Harga Minyak Global Naik Lagi, Permintaan China Diprediksi Akan Naik

Langkah konkret menghentikan perdagangan gelap bahan kimia yang digunakan dalam produksi fentanil, salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat, telah terwujud secara bertahap. Seperti diketahui, AS telah mendesak China untuk memperketat penegakan hukum, menangani keuangan gelap, dan meningkatkan pengawasan terhadap bahan kimia tersebut.

Hasilnya, pada Juni 2024, Jaksa Agung China mendesak pejabat penegak hukum untuk fokus pada pemberantasan perdagangan narkoba. Langkah ini merupakan bagian dari penyelidikan gabungan antara kedua negara tersebut. 

Dua bulan kemudian, pada Agustus 2024, China mengumumkan siap memperketat kontrol terhadap tiga bahan kimia bahan baku produksi fentanil.

本文地址:http://www.quickqqp.com/html/15d799281.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Wacana Khofifah Vs Risma di Pilkada Jatim, Pengamat: Ibarat Pertarungan Srikandi

Dukung Usaha Berbasis Riset, Wamendiktisaintek Sambangi Peternakan Domba di Jonggol

Bukan Cuma Kasus Joseph Paul Zhang, Menag Juga Soroti Desak Made

Diiringi Musik Gamelan, Prabowo Bertemu PM Ibrahim di Rumah Tangsi Malaysia

Sejumlah Purnawirawan Jenderal Desak KPU Diskualifikasi Prabowo

INFOGRAFIS: Secang, Kayu Merah Kaya Khasiat

FOTO: Pohon

Mengintip Prediksi Nasib Zodiak di Tahun 2024: Libra hingga Pisces

友情链接