您的当前位置:首页 > 综合 > Data Ekonomi Tak Sesuai Ekspektasi, Bursa Asia Menguat Ditopang Optimisme Negosiasi China 正文
时间:2025-06-12 18:48:49 来源:网络整理 编辑:综合
Warta Ekonomi, Jakarta - Bursa Asia kompak menguat dalam perdagangan di Senin (9/6). Meski data ekon quickq ios版下载
Bursa Asia kompak menguat dalam perdagangan di Senin (9/6). Meski data ekonomi terbaru tak sesuai ekspektasi pasar, investor tetap optimistis menyusul perkembangan negosiasi tarif dari China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Selasa (10/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:
Pasar keuangan global mengawali pekan ini dengan sentimen hati-hati menyusul ketidakpastian kebijakan perdagangan dan pelemahan data ekonomi dari dua negara ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan China.
Analis Capital.com, Kyle Rodda menyebut bahwa kebijakan perdagangan masih menjadi ketidakpastian makro terbesar saat ini, termasuk di Bursa Asia.
Dari China, inflasi konsumen (CPI) tercatat turun 0,1% secara tahunan (YoY) pada Mei 2025. Sementara indeks harga produsen (PPI) anjlok 3,3% YoY, mencerminkan lemahnya permintaan domestik dan tekanan deflasi yang masih berlanjut.
Pertumbuhan Ekspor China pada bulan yang sama juga meleset dari ekspektasi pasar, dengan penurunan signifikan dalam pengiriman ke Amerika Serikat.
Dari sisi Amerika Serikat, data yang dirilis baru-baru menunjukkan indikasi pelemahan dalam sektor jasa. ISM Services Purchasing Managers' Index (PMI) turun menjadi 49,9 di Mei 2025. Padahal pada bulan sebelumnya ia mencatatkan angka 51,6.
Pelemahan ini terjadi di tengah ketidakpastian yang meningkat akibat kebijakan tarif yang diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS). Donald Trump.
Beige Book The Federal Reserve (The Fed) juga mencatat melemahnya aktivitas ekonomi secara keseluruhan di AS. Dampak dari data ekonomi yang lesu ini mendorong ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga acuan oleh The Fed.
Pasar kini mengalihkan perhatian ke rilis data inflasi yang diperkirakan akan menjadi penentu penting arah kebijakan moneter selanjutnya.
Baca Juga: IHSG Melemah di Awal Juni 2025, Saham IKAN Pimpin Daftar Top Losers Pekan Ini
The Fed saat ini berada dalam masa blackoutperiod menjelang keputusan kebijakan yang akan diumumkan pada 18 Juni 2025.
Resmi Disahkan Kemenkumham, Yayasan Pelita Lima Pilar Siap Bantu Umat2025-06-12 18:28
Penguatan UMKM Melalui Sarana Produksi Tertanam dan Digital Marketing2025-06-12 18:28
5 Minuman Ini Bisa Bantu Hancurkan Batu Ginjal2025-06-12 18:25
Waspada Gejala Covid JN.1 yang Sudah Terdeteksi di Indonesia2025-06-12 18:16
Langkah Kemen PPPA Tangani Kasus Polisi Lecehkan Korban Pemerkosaan di NTT2025-06-12 18:02
Menko Airlangga Tegaskan PPN 12 Persen Tidak Berlaku Pada Biaya Pendidikan2025-06-12 17:30
Kilas Balik Ucapan Megawati Jika Hasto Kristiyanto Ditangkap KPK: Saya Datang!2025-06-12 16:53
Singgung Polemik dengan Agung Laksono, JK Tegaskan Dualisme PMI Berakhir!2025-06-12 16:47
Sekjen Pemuda Muhammadiyah Desak KPK Segera Tangkap Harun Masiku2025-06-12 16:19
Menko Airlangga Tegaskan PPN 12 Persen Tidak Berlaku Pada Biaya Pendidikan2025-06-12 16:16
Cek Saldo Dana Bansos PIP 2025 Bagi Pemilik NISN, Pencairan Dibagi 3 Termin2025-06-12 18:46
Bikin Awet Muda, 7 Kebiasaan Sehari2025-06-12 18:11
Kisah Al Ula, 'Kota Berhantu' Arab yang Kini Digandrungi Wisatawan2025-06-12 18:09
BBM Berkualitas, Kunci Performa Maksimal Kendaraan2025-06-12 17:37
Wagub DKI Sebut Izin Keramaian Ada di Kepolisian2025-06-12 17:31
Jangan Keliru, Apakah Hari Ibu Tanggal Merah?2025-06-12 17:31
Ahli Anatomi Jelaskan soal Penggunaan Jenazah untuk Kadaver2025-06-12 17:28
Inspirasi Resep Masakan Natal yang Enak dan Meriah2025-06-12 17:25
Gerindra Bela Bapak Penjual Es Teh yang Diejek Gus Miftah, Bakal Diberi Bantuan Modal Usaha!2025-06-12 16:53
FOTO: Kerlap2025-06-12 16:42